Langsung ke konten utama

Postingan

Nafkah Anak Perawan

Lapar sangat anak perawan lapar sangat Barangkali sudah berminggu-berminggu batinnya tak terisi Tak dinafkahi berahi katanya Adapun pergilah ia melalang ke rumah-rumah pembeli rupa Pun juga ke kos-kos mahasiswa Barangkali ada remah-remah berahi yang bisa ia makan Nihil Semakin ke sini semakin ia sadar Ia ternyata lapar welas Ia haus asih Dan nafsu berahi merasukinya lebih dulu // Semakin lapar anak perawan semakin lapar Entah sampai kapan

Perjalanan ke Gereja

                                                 Cukup panjang perjalanan anak perawan ke gereja siang itu Banyak sekali dosa dan manusia yang dipamerkan oleh punggung-punggung jalanan Di sepanjang jalan ramai sekali mereka bersaing menunjukan bentukannya Ada yang bersenggama begitu saja di depan kantor bupati Ada yang bersenggama di lampu-lampu lalu lintas Adapun juga yang bersenggama di gerbang-gerbang pemakaman 'Dengan atau tanpa cinta toh hitungannya tetap dosa' Begitu rupanya pikir anak perawan Berjalan lagi ia berjalan lagi Tak ada yang membantunya memahami dunia Semua orang hanya menangis dan tertawa tak berdaya Persis saat anak manusia memanggul salibnya ke bukit golgota Pun demikianlah ia sampai di gereja Sembari mencelup tangannya pada air berkat Anak perawan berucap demikian "Harus kami mati saja tuhan agar dunia ini kekurangan dosa?" Rupanya ia teringa...

Kebutuhan Wisata Era New Normal

Pada masa new normal sekarang ini, banyak kegiatan masyarakat yang kembali dilakukan kembali. Gagasan ini sebenarnya muncul karena kesadaran bahwa ternyata konsep WFH (work from home) atau slogan di rumah aja, belum cukup mengakomodasi kebutuhan hidup masyarakat secara keseluruhan. Walau bagaimanapun, life must go on. Isn’t it ? Sekarang kita bisa melihat bagaimana kegiatan ekonomi, kegiatan pendidikan, kegiatan sosial, kegiatan perkantoran, dan banyak kegiatan lainnya sudah mulai dilakukan secara offline. Sebut saja, coffeshop-coffeshop, mal-mal, sekolah-sekolah, ataupun kantor-kantor pemerintah. Selain itu, salah satu kegiatan yang palin kentara terimbas kebijakan new normal adalah bidang pariwisata. Ada dua alasan mendasar yang seyogianya melatarbelakangi kebijakan pembukaan kembali wisata ini. Yang pertama, negara kita kehilangan pendapatan yang begitu besar akibat spot-spot wisata yang secara serentak ditutup. Berdasarkan data badan pusat statistik (BPS) dilansir dari VOI....

Membumikan Kegilaan Intuisi

  Bagi saya menulis sastra adalah kegilaan pada semua partisinya. Menulis sastra tanpa kegilaan bagi saya adalah nihil. Saya percaya dari kegilaan inilah makna-makna liar tentang kehidupan dan segala kompleksitasnya lahir , dan menjelma ke dalam bahasa manusia. Melalui kegilaan makna-makna liar itu dibungkus dalam bentuk karya sastra, lalu disebar secara sporadis kepada umat manusia. Dengan demikian kegilaan manusia yang satu dapat dirasakan oleh manusia yang lain, begitupun sebaliknya. Singkat cerita umat manusiapun dijangkiti semacam virus ‘kegilaan’ intuisi. Mereka akan sibuk dengan intuisinya masing-masing. Dengan begitu, semua masalah hidup tak akan lagi dipandang sebagai masalah, melainkan kumpulan makna yang berusaha mengingatkan manusia akan sesuatu yang lebih besar di baliknya. Dalam pengalaman saya pribadi, menulis sastra itu lebih dari sekadar kata-kata indah, atau pola-pola tulisan ikonik seperti milik Sapardi, Joko Pinurubo, dan sejenisnya. Satu-satunya cara saya m...

NETIZEN PUBER YANG KEBETULAN POLITISI

                                     Foto: CNN,10/8/2020 ‘ Netizen ’ dewasa ini menjadi semacam orientasi dari segala macam kegiatan digital, baik kegiatan ekonomi, kegiatan politik, kegiatan sosial, ataupun kegiatan berbasis massa lainnya. Hal ini sebenarnya terjadi karena masyarakat sudah ‘hidup’ dalam dunia digital ( digital society ). Sebut saja dalam hal promosi suatu produk. Mengetahui karakter netizen dan kemudian menguasai cara menarik minatnya adalah hal utama yang mesti dilakukan agar promosi bisa berjalan baik. Karakter yang dimaksudkan disini misalnya budaya nyinyir yang kental tanpa belas kasihan, oknum khusus yang sedang menjadi fokus nyinyir netizen , suatu tren tunggal yang massal, atau juga karakter lainnya yang seyogyanya dapat dijadikan celah promosi. Dengan kata lain, keberhasilan di dunia digital adalah tentang memenangkan hati netizen . Topik tentang netizen memang tida...

asbak dan rindu kesumatnya

 Asbak itu sudah melamun sejak lama Ia rindu abu dan puntung memenuhinya Abu dan puntung yang kadang melimpah Melimpah sampai-sampai dimuntahkan keluar Ia rindu saat-saat api rokok dimatikan Lalu pelan-pelan menghembuskan asap terakhir padanya Ia rindu tampilannya yang dekil dan berkerak Abu-abu lawas yang mengendap Mengendap lalu menghabiskan malam bersamanya // Sewaktu-waktu ia menggerutu Masakan ia kembali seperti barang etalase Mengkilap bak mobil-mobil kepala desa Ia benci saat dipajang di meja ruang tamu Ia benci ratap rindunya entah sampai kapan // Kemarin ia sempat naik pitam Dijatuhkanlah dirinya pada kaki pemiliknya Ingin ia dengar geraman marah dan rintih kesakitan Ingin ia balas tuntas rindu kesumatnya

Komodo Jauh Lebih Seksi dari Pornografi

                                                        (Sumber Foto: Berita PUPR 20/07/2020) Jika investasi adalah indikator keseksian, maka benarlah komodo jauh lebih seksi dari pornografi. Komodo menjanjikan masa depan yang lebih nyata dan massal bagi pembangunan nasional. Komodo adalah gambaran sempurna tentang 'seksi' di mata investasi. Dalam rilis dari kementrian PU beberapa waktu lalu disebutkan bahwa ada 10 KSPN (kawasan strategis pembangunan nasional) yang menjadi prioritas pemerintah. Dari 10 KSPN Prioritas, pemerintah memilih lima yang menjadi KSPN Super Prioritas yakni Danau Toba, Borobudur, Manado-Likupang-Bitung, Mandalika, dan Labuan Bajo. Sehubungan dengan hal itu, Kepala BPIW (Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah) Hadi Sucahyono menyatakan Kementerian PUPR menugaskan BPIW untuk membuat perencanaan secara terpadu melalui Rencana ...