Asbak itu sudah melamun sejak lama
Ia rindu abu dan puntung memenuhinya
Abu dan puntung yang kadang melimpah
Melimpah sampai-sampai dimuntahkan keluar
Ia rindu saat-saat api rokok dimatikan
Lalu pelan-pelan menghembuskan asap terakhir padanya
Ia rindu tampilannya yang dekil dan berkerak
Abu-abu lawas yang mengendap
Mengendap lalu menghabiskan malam bersamanya
//
Sewaktu-waktu ia menggerutu
Masakan ia kembali seperti barang etalase
Mengkilap bak mobil-mobil kepala desa
Ia benci saat dipajang di meja ruang tamu
Ia benci ratap rindunya entah sampai kapan
//
Kemarin ia sempat naik pitam
Dijatuhkanlah dirinya pada kaki pemiliknya
Ingin ia dengar geraman marah dan rintih kesakitan
Ingin ia balas tuntas rindu kesumatnya
Komentar
Posting Komentar