Tak ada kemenangan yang lebih jaya
Dari melepaskan diriku dari racun kasihmu
Pikirkan baik-baik oh wahaiDari melepaskan diriku dari racun kasihmu
Sejak kapan jatuh cinta itu bencana
Bukankah itu saat paling indah dalam hidup anak manusia
Bagaimana tidak
Segala intuisiku ditarik mundul dari kegilaan
Dicambuk dan diarahkan paksa padamu
Aku sempat berpikir kasmaran macam ini
Masakan ia menjarah hartaku paling berharga begitu saja
Wajar saja insting binatangku masih demikian kuat
Mudahnya Ia merambah liar ke dasar jiwaku
Mencari intuisi-intuisi nakal yang masih bermain-main mencari corong surga
Ditariknya dengan paksa
Lagi-lagi diarahkannya padamu
Tak ada tersisa
Hanya kekosongan dan aku dan semua intuisi berdiri berdampingan menatapmu bagai bidadari
Benar saja
Aku terlena pada indahmu
Sekian lama sekian payah
Intuisi-intuisi gilaku mulai pergi
Mereka ingin mencari suaka lain dalam diri anak manusia
Mereka sudah tidak mengenalku lagi
Pun kekosonganku sudah tidak berwadah
Ia menjelma hampa yang menghilang begitu saja
Kaupun berpaling setelah semuanya kau renggut dariku
Bukanlah kemenangan cintaku
Akulah mati-sematinya
Mati dengan lepas dari racun cintamu
//
Kembalikan semua
Semua kembalikan
Aku mati tanpa kau dan intuisi
Komentar
Posting Komentar